Kurma, buah yang
terkenal dengan rasanya yang manis, sangat populer di bulan Ramadhan.
Kurma mengandung gula
sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa yang sangat mudah dicerna.
Pengolahannya tidak membutuhkan waktu lama. Hasil olahan yang berupa energi
sudah dapat langsung dipakai oleh tubuh.
Bila dibandingkan
dengan nasi yang penyerapannya membutuhkan waktu berjam-jam, penyerapan gula
dalam kurma hanya butuh waktu 45-60 menit. Oleh karenanya kurma sangat cocok
untuk berbuka puasa menurut ahli gizi Luhir Ngudi Setyaningrum. Tidak hanya
itu, kurma bahkan mampu mengubah tingkat keasaman lambung menjadi basa setelah
13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.
Saat berpuasa, tubuh
kekurangan 20-30 persen energi dibandingkan pasokan biasanya. Untuk menambal
kekurangan itu, tubuh mengambil cadangan energi dari glikogen dan lemak. Oleh
karena itu, sebagai pembatal puasa, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan
kandung gula sederhana yang cepat mengembalikan energi. Selain kurma, gula
sederhana juga didapat dari es sirup, es the, atau es buah.
Kehebatan kurma tidak
hanya sebagai sumber energi instan, masih banyak kandungan gizi lain yang
sangat dibutuhkan tubuh dan tentu saja menyehatkan.
- 100 gram kurma
(setara dengan 6 suplai 8 butir kurma) mengandung 278,9 kalori, 3 g protein,
dan 73,6 karbohidrat.
- Serat dalam bentuk
selulosa dan hemiselulosa. Keduanya mengatur peristaltik usus sehingga
memudahkan BAB.
- Asam salisilat yang
umum dijadikan bahan dasar aspirin. Asam salisilat mencegah pembekuan darah,
antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu, menurut Romdoni spesialis
penyakit dalam dan spesialis jantung-pembuluh darah.
- Fosfor dan kalium.
Keduanya berfungsi mengatur denyut nadi jantung dan membantu mengatur tekanan
darah. Karenanya, mengonsumsi kurma dapat menurunkan risiko stroke.
- Vitamin A dan E yang
membantu sistem imun tubuh, memelihara sel-sel epitel, dan retina mata.
Dengan manfaat yang
begitu banyak, tidak heran kurma dianjurkan untuk pembatal puasa. Tidak hanya
rasanya yang manis, tetapi juga menyehatkan. Tetapi, untuk pengidap diabetes
melitus perlu berhati-hati mengonsumsi kurma. Bila gula darah terkontrol masih
diperbolehkan mengonsumsi kurma sekali sehari.
0 komentar:
Posting Komentar